Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial, artinya manusia tidak
dapat berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Sama halnya dengan sekolah,
sekolah bukan lembaga yang terpisah dari peran masyrakat, walaupun sekolah itu
sudah mempunyai program-program sekolah yang baik tetapi tidak ada peran serta
dari orang lain (dalam hal ini orang tua dan masyarakat) maka program-program
tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Sehingga diperlukannya hubungan yang
baik antara sekolah dengan masyarakat agar tujuan bersama tercapai.
Mengutip pendapat Soetopo dan Soemanto dalam buku yang ditulis tim dosen
jurusan administrasi pendidikan (Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan,
2010 : 268) mengemukakan bahwa: “Secara lebih umum dikatakan bahwa hubungan
sekolah dan masyarakat diartikan sebagai suatu proses komunikasi dengan tujuan
meningkatkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan praktek
pendidikan serta berupaya dalam memperbaiki sekolah.”
Sebaiknya sekolah bersifat terbuka kepada masyarakat. Hal ini bertujuan
agar masyarakat mengetahui bagaimana kondisi sekolah saat ini dan
probelm-problem apa saja yang dihadapi oleh sekolah sehingga adanya umpan balik
dari masyarakat yang akan sangat berguna bagi program sekolah itu sendiri.
Menurut tim dosen jurusan administrasi pendidikan (Tim Dosen Jurusan
Administrasi Pendidikan, 2010 : 268), secara umum hubungan sekolah dan
masyarakat memiliki tujuan yang hendak dicapai yakni berupa peningkatana mutu
pendidikan, sehingga pada gilirannya masyarakat akan merasakan dampak langsung
dari kemajuan tersebut.”
Hubungan sekolah dengan masyarakat yang terjalin dengan baik akan
memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Ditinjau dari kepentingan sekolah,
adanya hubungan ini salah satunya dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
yang bersangkutan. Sedangkan ditinjau dari kepentingan masyrakat, adanya
hubungan ini salah satunya dapat memajukan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat terutama dalam bidang mental dan spritual.
Menurut tim dosen jurusan administrasi pendidikan (Tim Dosen Jurusan
Administrasi Pendidikan, 2010 : 270), kenyataan di lapangan membuktikan bahwa
hubungan sekolah dengan masyarakat mengalami kendala yang cukup berarti
diantaranya: (1) tujuan komunikasi yang kurang jelas; (2) saluran komunikasi
yang transparan dan profesional; (3) keterampilan komunikasi yang kurang
mendukung; (4) tindak lanjut yang kurang mendukung dan pengawasan kurang
terstruktur dan berkesinambungan.”
Hubungan sekolah dengan masyarakat sebaiknya dibuat suatu program yang
disusun sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanannya sehingga menghasilkan
beberapa teknik dalam berhubungan antara
sekolah dengan masyrakat.
Ada banyak teknik yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan
melaporkan kondisi anak didik kepada oarng tuannya. Hal dapat dilakukan dengan
cara memanggil orang tua anak didik ke sekolah ketika menerima buku rapot atau
pada hari tertentu. Dalam teknik ini guru selaku wali kelas dapat memberikan
laporan-laporan tentang anak didiknya seperti tentang kemajuan-kemajuan, dan kelemahan
anak didik kepada orang tuanya.
Salah satu teknik atau cara bekerja sama dengan masyarakat menurut Made
Pidarta (1989) dalam Rudi (2010) adalah dengan mengajak masyrakat rapat atau
musyrawah. Pada rapat atau musyawarah ini, sekolah dapat melaporkan kondisi
sekolah dan problem-problem yang dihadapinya. Selain itu, rapat atau musyawarah
ini diharapkan dapat menjaga silaturahmi antara sekola dengan masyarakat.
Dengan
adanya teknik-teknik tersebut diharapkan dapat tercapinya tujuan bersama yaitu
dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Tapi sayangnya di Indonesia
sendiri belum dapat terealisasikan dengan baik karena terkendala oleh dana dan
sumber daya manusianya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar